Sunday, May 13, 2012

Pippo...GOOOL!!!

Malem itu gue lagi berselancar di internet sambil nonton City vs QPR, tiba-tiba bbm masuk dari abang gue (kakak perempuan) yang ngasih tau kalo Inzaghi ngegolin. Gue tanggepin dengan rada biasa, gue masih gak percaya, jujur gue rada pesimis Allegri bakal maenin Inzaghi bahkan di laga terakhirnya berseragam merah hitam. Tapi pas gue browsing, taunya bener! Abang gue ngedeskripsiin suasana selebrasi Pippo. Rekan-rekan dan manajemen pada berlarian menuju Pippo, bahkan ada fans yang kebagian meluk Pippo. Gue langsung cari videonya, dan saat gue ngeliat video tersebut, mata gue berkaca-kaca (pengen nangis, bukan mata gue kemasukan beling). Tiba-tiba langsung terlintas di pikiran gue tentang masa-masa kejayaan Pippo waktu jadi trisula  lini depan Juve bersama Alex & Zizou, waktu jadi duet maut Milan dengan Sheva, waktu hatrick lawan Wales di kualifikasi Euro yang sekaligus menjadi laga pertemuan dengan tandem dan sahabatnya, Bobo, waktu nyetak gol di piala dunia 2006, waktu jadi man of the match final UCL 2007 dengan 2 golnya yang mengantarkan Milan ke tangga juara, waktu nyetak gol indah ke gawang Pinto di gamper cup lawan Barca, dan waktu nyelein Casillas di mana gol tersebut mematahkan rekor gol Sheva & Van Basten sebagai topskor Milan sepanjang masa, melampau rekor gol Gerd Muller sebagai pencetak gol terbanyak di Eropa dengan 70 gol (sebelum dilewatin lagi ama Raul kampret), menjadi pemain tertua yang mencetak gol di UCL (sebelum dipatahkan kembali oleh Giggs), serta menjadi pemain Italia yang nyetak gol terbanyak di UCL. Semuanya seperti terulang sepintas, bener-bener emosional gimana ngeliat Pippo dipeluk ama Nesta (yang gue liat Pippo di situ kayak nangis), El Shaarawy, Nocerino, Yepes, Ibra, Seedorf, dan yang lainnya (capek nyebutin atu-atu). Gol yang bikin gue nangis...12 tahun ngefans, rasa hormat ini gak pernah luntur...grazie Pippo...postingan khusus tentang Super Pippo akan menyusul...soon...


Di postingan sebelumnya gue pernah bilang bahwa gue bakal nangis kalo orang ini pensiun, tapi gue belum nangis, mata gue hanya berkaca-kaca (pengen nangis, bukan gue lagi melototin mata gue di jendela rumah orang). Kenapa? karena Inzaghi belum pensiun! gak ada kalimat "Ciao, Pippo"! dia belum abis! Inzaghi masih akan terus merumput di lapangan walaupun tanpa seragam Milan! Gue masih menunggu hal tersebut! Grazie Pippo!!!

Thursday, May 10, 2012

Road 2 2nd Mei (L'arc en Ciel Concert)

Ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssseeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnneeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnngggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnngggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeettttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! (baca : seneng banget!). Akhirnya kesampean juga gue nonton konser Larukuuuu...huaaaaaa bingung musti gimana ngegambarin perasaan gue...seneng, takjub, terharu, sedih, kebelet, pokoknya semua campur aduk dalam satu kepingan memori indah bersama Larukuuuuu!!!!!!!!!!!!!!!
Hmmm...mungkin pertama-tama gue musti cerita perjalanan gue menuju konser dari tanggal 30 April dulu, tepatnya hari Senin di mana dari situ terangkai perjuangan-perjuangan gue sampai bisa menonton konser Laruku.


30 April 2012
Gue selese syuting jam setengah 12 malem. Mungkin temen-temen pada penasaran, binatang laknat macem gue kenapa bisa terlibat dalam proses syuting? Perlu diketahui kalo di sini gue bukan syuting film panas atau syuting untuk Discovery Chanel. Oke, mungkin gue termasuk tipe manusia yang kebinatang-binatangan yang biasa boker di rumput dan ngemil pedigree, tapi percayalah, gue masih manusia tulen. Gue cuman ngebantuin project temen gue. Intinya sih gue cuman nyampah di sini, gerecokin orang syuting aja, misalnya pas temen lagi syuting, gue heboh sendiri gebukin nyamuk pake lensa kamera temen gue, temen gue bales gebukin gue pake pispot kampus. (Mungkin gue akan bahas lebih mendalam tentang syuting ini di postingan selanjutnya)

1 Mei 2012
Nyampe kost pas tengah malem. Gue udah berencana buat balik ke Bekasi pas paginya, soalnya tanggal 1 merupakan hari penukeran tiket konser Laruku. Pengen langsung tidur, tapi nanggung jam 1 ada derby of Manchester, pengen tidur juga jadi gak tenang. Yowis dengan ketahanan mata gue, gue tetap buka mata gak ngedip-ngedip ampe jam 2, lewat jam 2 mata gue putih semua. Derbynya seru banget, gue heboh sendiri di kamar ampe tereak-tereak. Tiap City nyerang, gue gigit bibir, tiap MU nyerang, gue gigit jari, ngebayangin tingkah gue kayak gini gue jadi mirip banci Nigeria gak dapet pelanggan. Secara keseluruhan gue cukup puas ama pertandingannya. Perasaan gue meledak-ledak pas Kompany ngegolin, malam itu gue larut dengan kesenangan. Selese pertandingan sekitar jam 4, pengen tidur tapi nanggung setengah jam lagi Subuh, gue kembali galau. Akhirnya gue nungguin adzan sekalian mandi dan siap-siap buat balik ke Bekasi. Gue bangun jam 7, hati gue udah bulet untuk bolos kuliah biar bisa langsung ke Bekasi nukerin tiket konser Laruku. Sebenernya hari Selasa ini gue cuman ada satu kuliah dan itulah yang ngebuat gue dilema. Apakah bener gue harus bolos? Masalahnya batas waktu penukerannya cuman ampe jam 5. Tarolah gue jam setengah 11 nyampe Leuwi Panjang (kuliah gue 3 sks dari jam 7), waktu perjalanan Bandung-Bekasi kalo make bus sekitar 3,5-4 jam tergantung kondisi lalu lintas, berarti gue nyampe rumah sekitar jam setengah 3. Nah, si Adhi, temen gue yang kemaren beli tiket bareng ama gue taunya gak jadi nonton karena dia musti UTS. Waktu itu kan dia beli 1 tiket reguler ama 5 tiket premium, nah 2 tiket premiumnya atas nama gue (karena 1 orang cuman boleh beli 4 tiket), otomatis 2 tiket premiumnya jadi tanggung jawab gue buat tukerin make ktp gue, dan itu berarti gue musti ke rumah Adhi dulu buat ngambil ktp ama bukti pembyarannya dia sebelum ke Raja Karcis di Manggarai. Sebenernya dari Bekasi ke Manggarai itu cuman sekitar 45 menit, tapi yang jadi masalah adalah GUE LUPA TEMPATNYA DI MANA. Inilah yang ngebuat gue dilema. Kegoblokan gue dalam membaca arah selalu jadi problematika yang rumit. Karena kebiasaan lupa inggatan tiba-tiba saat mencari jalan, gue jadi gak bisa memperkirakan estimasi waktunya. Karena itulah gue bolos. Di tengah jalan menuju Bekasi, temen gue bbm gue dan bbm itu membuat gue merasa lega. Kenapa? Karena dosennya gak masuk! Uh yee...nampaknya Allah pun meridhoi gue untuk nonton Laruku...hehe...alhamdulillah. Selama perjalanan, gue tidur dengan pules sampe gue gak nyadar tiba-tiba udah nyampe Bekasi aja, gue udah kayak mati sesaat. Nyampe sono gue istirahat bentar sekalian Dzhuhur dulu. Untuk mencegah gue nyasar, gue udah siapin tukang ojeg buat nganter gue. Hati gue lumayan tenang di jalan sampe akhirnya gue dikasih tau kalo dia juga gak tau tempatnya...eshh... Untungnya orang-orang Indonesia itu baek-baek ya... Dengan mudahnya kita nyari orang yang mau nunjukin arah jalan menuju ke sana...sesuatu yang mungkin gak bisa kita temukan di luar sana... Kita nanya bapak-bapak di bengkel depan Ambassador, dan dengan semangat dia ngasih tau arahnya, bahkan ada orang lewat yang gak sengaja ngedenger dialog kita di bengkel dan tiba-tiba langsung nawarin diri buat nganterin kita ke sono. Kalo aja semua orang Indonesia murah jawaban tak terkecuali di ruang ujian, nilai penjaskes gue pasti 100. Dengan tenang kita ngikutin bapak-bapak di depan. Tenang, tenang, tenang...bener-bener tenang sampe kita gak nyadar kalo tu bapak-bapak udah ilang......krik... Untungnya tukang ojeg gue pantang menyerah buat nanya, siapapun yang ada di jalan pasti dia tanyain, istilah “malu bertanya, sesat di jalan” bener-bener kita pake, kita adalah orang yang tidak punya ke-malu-an buat bertanya! Yeah!

Nanya, nanya, dan nanya, akhirnya dapet juga kita arah yang bener, gak sia-sia kita melepas ke-malu-an kita. Kita nyampe sekitar jam setengah  4. Turun dari motor gue langsung ngeliat antrean panjang, gue gak nyerah, gue langsung menghampiri antrean tersebut dan menyusup ke antrean paling depan, gue ketauan, pantat gue dimasukin linggis ama security. Akhirnya dengan tabah gue ngantri di antrean paling belakang. Antreannya panjang banget hampir sampe depan pasaraya. Udah panjang, antreannya dua baris lagi, tiap orang lewat pasti selalu ngeliatin tu antrean, malah ada mbak-mbak foto antreannya dari TransJakarta. Yang paling nyesek adalah ni antrean ternyata buat ngambil nomor antrean, bukan buat nuker tiket, jadi kita ngantri dua kali sodara-sodara. Mengetahui kenyataan tersebut, gue cuman bisa gigit jari orang, eh orangnya malah bales gigit pala gue, terus dia keracunan kutu yang gue kembang biakkan.

Kira-kira keramaiannya kayak begini...
Dan kayak begini...


Dan ternyataaa...ada yang sadar kameraaa....
Setelah dapet nomor antrean, gue ke Pasaraya dulu buat Ashar sekalian ngampirin tukang ojeg gue buat kasih minum, gak enak juga udah nungguin lama-lama. Setelah salat, gue langsung bergegas ke neraka antrean lagi buat nunggu dipanggil untuk nukerin tiket. Lagi nunggu-nuggu gitu, tiba-tiba ada orang nanya antreannya ampe kapan, terus panitianya jawab, “ampe tiketnya abis ditukerin, nukerin besok di venue juga bisa kok”. Terus buat ape gue buru-buru ke mari dari Bandung kalo nukerinnya bisa besok? Nyannn... Ya sudahlah... Nasi udah jadi bubur, Briptu Norman udah jadi artis, semua udah terlanjur...

Setelah dapetin tiketnya, gue musti nunggu lagi buat ketemuan ama orang. Jadi karena Adhi gak bisa nonton, otomatis dia harus ngejual tiket premiumnya ke orang seharga Rp 750.000, 00 (harga aslinya Rp 850.000, 00), terus dia minta tolong ke gue buat COD-an ama orang tersebut di mari. Kasian banget si Adhi, udah gak bisa nonton, rugi bandar pula dia L (asoy gue make emoticon). Sepulang dari Manggarai, gue juga musti ketemuan lagi ama temen kakaknya Adhi buat ngasiin tiket yang atas nama gue, dan ngasiin duit Rp 750.000, 00 ke orang tuanya. Tapi untung Adhi pengertian, jadi dia bilang kalo gue gak usah ketemuan lagi ama temen kakaknya Adhi. Gue cukup ngasiin tiket premiumnya ke orang tuanya Adhi biar temen kakaknya Adhi tinggal ngambil tiketnya ke rumah si Adhi.

Nyampe rumah gue langsung maghrib-an, makan, Isya, dan tak lupa berfoto ria dulu dengan sang tiket sebelum akhirnya tidur jam setengah 8. Hoanyemmm...

2 tiket reguler

Terharu...

*perjuangan gue belom selese, ntar gue lanjutin lagi di postingan berikutnya