Saturday, July 14, 2012

Idham Hanafiah : The Sempak Hunter (Selesai)


Ndam terbangun dari pingsannya di sebuah ranjang kecil yang hanya cukup untuk 1 orang. Ia pingsan selama hampir 5 hari. Ia berusaha mengingat kejadian sebelumnya. Dahinya mengerinyit berpeluh memikirkan apa yang terjadi pada dirinya. Tiba-tiba seorang pria masuk ke kamar tempat Ndam terbangun. Pria tersebut adalah pria yang sama dengan pria misterius di bar yang menjadi pria yang membaca pikiran seorang pria yang ingin balas dendam terhadap seorang pria jadi-jadian yang telah membunuh hewan peliharan pria tersebut sampai kemudian pria tersebut ditolong oleh pria itu saat hendak ingin membalas dendam kepada pria jadi-jadian tersebut. Ndam sempat bingung, kenapa dia ada di sana? Apakah ia diikuti? Apa hanya intuisi? Atau bahkan hanya kebetulan? Segolontoran rasa penasaran tercermin di wajah Ndam. Ndam memang suka bawa-bawa cermin di mukanya. Pria tersebut menjelaskan bahwa ia sudah ada di sana sejak sebelum Ndam sampai. Ia melihat Ndam memasuki gudang bh tersebut saat ia sedang kawin dengan tikus. Ternyata dia adalah si belalang sembah. Ndam sangat kaget. Bibirnya keliatan monyong saat berteriak “o em ji ya ampyun cyinnn gak nyangka deh ih rempong”. Ndam terlihat ngondek saat itu. Pria tersebut ternyata adalah siluman belalang sembah yang terkenal dengan julukannya “The Cangcorang”. The Cangcorang menceritakan identitasnya serta alasan kenapa ia bisa tahu tentang monster sempak. Ternyata The Cangcorang pernah satu sekolah dasar dengan Monster Sempak. Dulu ia sering dibully oleh Monster Sempak. Setiap hari ia selalu dijahili, dipukuli, dan digagahi. Ia juga sama seperti Ndam, pernah ingin membalas dendam kepada Monster Sempak. Namun karena kekuatan Monster Sempak terlalu besar, ia menyerah dan memupuskan niatnya untuk membalas dendam. Ia tidak pernah lupa pertarungannya dengan Monster Sempak di padang pasir. Saat itu The Cangcorang mengeluarkan jurus “Pasir-Pasir Cinta”, tapi sayang jurus tersebut digagalkan oleh jurus “Bunga Pasir” milik Monster Sempak. Jurus tersebut menginggalkan luka codet di pantat bagian tengah yang membuat The Cangcorang tidak bisa boker seumur hidup. Walaupun begitu, di saat-saat terakhir The Cangcorang melakukan sebuah manuver serangan yang berhasil mengenai titik sudut lancip Monster Sempak. Monster sempak sempat terjatuh berlutut karena serangan tersebut. Monster Sempak sangat marah, ia berlari dengan penuh nafsu menuju The Cangcorang seakan mau memperkosanya hidup-hidup, namun serangan tersebut digagalkan oleh Adzan Maghrib. Adzan adalah kelemahan Monster Sempak. Dengungan yang dihasilkan oleh toa masjid tersebut membuatnya pusing 7 keliling. Ia mengelilingi masjid sampai 7 keliling sambil memegang kepalanya. Ia pun mengambil lagkah mundur dari pertempuran. Nyawa The Cangcorang selamat saat itu. Ndam mendengar cerita tersebut dengan mata berkaca-kaca. Ternyata mata Ndam kemasukan kaca jendela. Bukannya mengurungkan niatnya untuk membalas dendam, Ndam malah semakin terpecut semangatnya untuk mengalahkan Monster Sempak. Ia mendesak The Cangcorang untuk mengajarinya sebuah jurus yang bisa menghentikan Monster Sempak. Awalnya The Cangcorang menolak, namun karena diiming-imingi dvd bajakan Rhoma Irama, akhirnya the Cangcorang menyerah. The Cangcorang bersedia memenuhi permintaan Ndam untuk mengajarinya membunuh Monster Sempak.

Sejak saat itu Ndam mengisi hari-harinya dengan berguru dengan The Cangcorang. Metode latihan yang digunakan oleh The Cangcorang disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh Ndam sebagai Manusia Duren. Ndam diajarkan bagaimana memaksimalkan serangan dengan memanfaatkan elemen-elemen duren yang tumbuh pada tubuhnya. Kerasnya latihan tidak membuat Ndam melupakan pendidikannya. Ia terus belajar, belajar, dan belajar demi menggapai gelar sarjana sastra mesinnya. Setelah lulus, ia terjun ke dunia politik. Pengaruhnya di dunia politik sangat tinggi. Ia lah yang mencetuskan ide wajib sunat 9 tahun. Jadi ‘barang’ yang udah dipotong, dipotong lagi selama 9 tahun, nanti sisa-sisa kulitnya dipakai sebagai bahan membuat rebana untuk kemudian diekspor ke Nigeria, Kamerun, dan Ethiopia. Kabarnya di negara-negara tersebut olahraga bulu tangkis sangat populer, meskipun ada sedikit perbedaan dalam hal aturan permainan. Masyarakat di sana menggunakan rebana sebagai pengganti raket dan bulu babi sebagai shuttle cock. Karena itulah ekspor rebana ke negara-negara tersebut sangat tinggi dan berdampak positif bagi perekonomian bangsa. Ndam jadi memiliki pencitraan yang baik di masyarakat karena idenya yang sangat brilian dalam mengoptimalisasi sumber daya manusia Indonesia. Atas jasa-jasanya dalam dunia ekonomi, dia dijagokan dalam pemilihan calo presiden tahun 2039. Kepercayaan masyarakat terhadap Ndam memuatnya terpilih sebagai presiden Indonesia yang baru menggantikan Anang Hermansyah. Pemikiran-pemikiran cerdiknya membuat Indonesia akhirnya terlepas dari utang-utang luar neger dengan menggadaikan upil sebagai pembayaran utang. Ndam tidak pernah berhenti dalam mencetuskan ide-ide fantastisnya dari mulai menciptakan obat nyamuk kemasan sirup, penggunaan air seni sebagai bahan bakar mobil, hingga melestarikan fauna dengan mengawincampurkan kambing dengan jentik nyamuk. Popularitasnya yang meningkat tidak menurunkan ingatannya akan tujuan awal Ndam dalam memburu sempak. Selain menjalani tugasnya sebagai presiden, tiap malam ia juga selalu menjalani tugasnya sebagai pemburu sempak. Ia meburu sempak berdasarkan surat perintah yang dikirimkan oleh The Cangcorang hingga tiba saat yang tepat dalam menghancurkan Monster Sempak. Akhirnya surat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Surat tersebut berisi nama target pemburuan, yaitu Monster Sempak beserta alamat tempat Monster Sempak berada. Di surat tertulis, “Untuk Ndam tersayang, target malam ini : Monster Sempak, alamat : Jl. Kaki no. 7, Jakarta Tenggara, e-mail : www.m0nSt3r.S3mP4K_CeLaLUs3NdiRiii@google.co.id”. Dari surat ini Ndam menjadi tahu bahwa Monster Sempak adalah antek alay. Malam itu Ndam mempersiapkan perlengkapannya dalam pemburuan terakhir. Ia menyiapkan sebuah senapan, bazooka, ketapel, raket listrik, dan pispot buat kalau-kalau ia kebelet pipis di tengah jalan. Maklum, ia suka pipis mendadak.

Ndam berjalan menuju markas besar Monster Sempak. Hatinya sudah teguh, tidak ada rasa takut, ini adalah pertarungan terakhir untuk menuntaskan dendam kesumat yang sudah ia pendam sedari kematian kucingnya yang bernama Kelinci. Ia menapaki sebuah tempat yang tidak asing bagi dirinya. Tidak disangka-sangka ternyata mabes Monster Sempak ada di kebun jengkol. Dari luar memang tampak seperti kebun biasa, tapi pada kenyataanya tempat ini adalah kuburan para sempak terdahulu yang mati karena perang. Mayat-mayat sempak tersebut dikubur di dalam pot. Selang beberapa saat, tiba-tiba dari tanah keluar si Monster Sempak yang langsung meyerang dengan jurus “Harimau Bengis Mencakar Keperawanan Remaja SMA”. Ndam langsung menangkis dengan kulit durennya seraya menyerang balik dengan biji duren yang ia tembakkan dari pantatnya. Serangan balik tersebut berhasil mengenai Monster Sempak. Monster Sempak tidak menyangka bahwa serangan Ndam akan mengenainya. Ia berpikir bahwa Ndam telah mengalami perubahan hebat. Ndam sekarang bukan Ndam yang dulu. Sadar mulai sedikit terancam, ia merencanakan sebuah ide untuk menyerang Ndam. Monster Sempak melancarkan serangan keduanya, namun kali ini dengan menggunakan bantuan koloni sempak berjumlah seribu yang muncul dari dalam tanah. Serangan bertubi-tubi datang dari koloni sempak tersebut, menyudutkan Ndam yang kesulitan menahannya. Ndam terpojok. Terlihat kemenangan sudah di depan mata bagi Monster Sempak. Di kala Monster Sempak hendak mengakhiri pertarungan Ndam dengan jurus mesum terakhirnya “Elang Menyambar Tante-Tante Arisan”, Ndam langsung mengeluarkan kartu as-nya. Dari saku celananya ia mengeluarkan toa masjid yang disambungkan dengan radio. Toa tersebut dapat memunculkan suara Adzan Maghrib yang merupakan senjata yang paling ditakuti oleh Monster Sempak. Monster Sempak beserta koloni sempak meringis kesakitan saat mendengar Adzan Maghrib berkumandang. Seringai mengiringi nyawa mereka yang di ujung nadi. Mereka pun meledak berbarengan dengan berakhirnya Adzan tersebut. Ndam memenangi pertempuran terakhir dan berhasil membalaskan dendam Kelinci.

Pertempuran dengan Monster Sempak pada malam itu membawa banyak perubahan bagi negeri ini. Sempak yang tadinya berjaya, diganti keberadaannya dengan koteka. Gudang-gudang bekas penyimpanan sempak dimusnahkan dan ditiban dengan pembangunan pabrik koteka. Hari-hari berjalan dengan damai. Ndam yang merasa sudah terlalu tua berencana pensiun dari pekerjaannya. Di pemilihan presiden berikutnya, ia tidak akan mencalonkan diri lagi menjadi presiden. Ia akan mencoba menuangkan kisahnya ke dalam bentuk lagu yang akan dinyanyikan bersama Ahmad Dhani. Album perdana Ndam pun sukses besar, namun karena ketenarannya, Ndam ditembak oleh pemberontak di depan kediamannya sendiri, tapi sayangnya pemberontak tersebut ditolak karena Ndam merasa sudah terlalu tua untuk menerima cinta seorang jomblo.
    

-Tamat-






Bagi yang penasaran ama rupa si Pemburu Sempak, inilah penampakannya...





Dari kejauhan...


Mendekat...
 
Dekat...


Lebih dekat...


Lagi...


Idung mulai ngalingin kamera...

Hampir ganteng...


Ganteng



Sedangkan Monster Sempak memiliki penampakan sebagai berikut, kebetulan ada koleksi foto narsisnya...




Eng ing eng

Aum...

Sssst...

Ca'emmm...

Pipisss...


Unyuuu  >.<



Dan sebenernya dulu Monster Sempak adalah seorang anak band... Doi pernah bikin band bareng Kamen Rider, Sailor Moon, dan Power Ranger Pink... Nama bandnya adalah "Ngegemesin"



Monster Sempak, si tukang band keliling






Terakhir, pesan dari si Pemburu Sempak :

"Watch your step, and have a nice day"

1 comment: