Thursday, July 12, 2012

Idham Hanafiah : The Sempak Hunter (Bagian Pertama)




Alkisah di sebuah kota yang merupakan tempat Clark Kent bertugas, metrotivi, lahirlah seorang anak yang terbentuk dari seonggok daging dan gumpalan daki, ia bernama Idham Hanafiah. Idham atau biasa dipanggil Ndam ini sangat hobi mengunyah permen karet. Setiap hari ia selalu mengunyah permen karet rasa kesukaanya, jengkol. Tiada hari tanpa mengunyah permen karet bagi Ndam, sampai suatu tragedi terjadi di mana ia saat itu tengah kritis karena keracunan makanan. Ketika permen karet kunyahannya sudah hambar, ia bermaksud untuk menggantinya dengan permen karet baru, namun naas ternyata ia salah membedakan antara permen karet dengan karet gelang.

Sama seperti anak-anak kebanyakan, Ndam juga mempunyai cita-cita. Ia bercita-cita menjadi seorang teknisi mesin handal. Suatu saat ia ingin mewujudkan impiannya untuk membuat pesawat terbang bawah tanah. Ia sangat serius untuk menggapai mimpinya itu. Setiap hari ia selalu belajar mengenai mesin pesawat. Di umur 5 tahun, Ndam sudah mampu membongkar pesawat telepon orang tuanya. Ia digampar karena tidak mampu memasangnya kembali.

Ndam kecil pikirannya sangat berbeda dengan anak-anak lainnya. Ndam selalu melihat suatu masalah dengan sudut pandangnya sendiri. Ia selalu berpikir out of the box, karena memang otaknya ada di luar kepala. Ya, otaknya ada di dengkul. Ketika anak-anak sebayanya masih berpikir berapa 1+1, Ndam sudah berpikir bagaimana cara ular cebok. Ia dikeluarkan dari sekolahnya karena menanyakan hal ini kepada gurunya. Kisahnya benar-benar mirip dengan masa kecil Thomas Alva Edison. Bedanya Edison dianggap idiot, sedangkan Ndam dianggap sedeng karena berusaha mengorek pantat ular.

Meskipun ia begitu diasingkan oleh teman-temannya, bahkan oleh guru dan keluarganya sendiri, namun ia masih memiliki teman setia. Teman setia tersebut adalah seekor kucing yang sudah ia pelihara sejak masih dalam kandungan. Kucing tersebut ia namai “Kelinci”. Ya, “Kelinci”, no offense untuk para kelinci di dunia. Ndam selalu bersama Kelinci di mana pun ia berada. Saat makan, Ndam ditemani oleh Kelinci di ruang makan; saat tidur, Ndam membawa kelinci tidur bersamanya di tempat tidur; saat boker, Ndam memasukan Kelinci ke dalam kloset. Ndam dan Kelinci adalah gambaran persahabatan sejati antara dua makhluk yang berbeda. Inilah yang dinamakan bromance.

Persahabatan mereka begitu indah layaknya persahabatan antara Spongebob dan Spiderman. Mereka saling mengisi satu sama lain. Di saat tempat tidur Kelinci rusak, bahu Ndam lah yang menjadi tempat sandaran Kelinci; di saat Ndam kehabisan makanan, Kelinci lah yang menjadi bahan makanan cadangan. Hari-hari mereka dilewati dengan sukacita. Tidak ada yang menyangka jika persahabatan ini harus diputus oleh maut. Ketika itu Ndam dan Kelinci sedang menaiki kereta, mereka bermaksud pergi ke Indomaret. Suasana dalam kereta dihiasi oleh pemandangan remaja yang sedang berpacaran, om-om yang sedang membaca koran, dan ibu-ibu yang berusaha melahirkan dengan masih mengenakan sempak. Semuanya terlihat normal. Ndam pun seperti biasa, sedang bermain sendiri dengan si Kelinci. Sebenarnya Ndam masih belum bisa melupakan hobinya mengunyah permen karet, jadi terkadang ia secara tak sadar mengunyah kepala Kelinci yang ia kira permen karet. Saat Ndam tersadar, ia kaget dan segera memuntahkan si Kelinci. Untungnya si Kelinci baik-baik saja, ia hanya butuh napas buatan. Ndam berusaha nyipok si Kelinci untuk memberikan napas buatan, tapi apa daya, si Kelinci malah tersedot dan kembali masuk ke mulut Ndam. Di saat Ndam berupaya untuk mengeluarkan si Kelinci, tiba-tiba saja keretanya berhenti mendadak. Sontak para penumpang terkaget-kaget, tak terkecuali ibu-ibu yang sedang melahirkan. Masinis yang memimpin perjalanan segera mengecek penyebabnya. Ternyataa keretanya kehabisan bensin. Setelah mengetahui hal tersebut, Masinis segera menyuruh kernetnya untuk membeli bensin di tempat jualan bensin terdekat. Beruntung, di sekitar area tersebut terdapat tukang jual voucher bensin. Kernet pun segera memesan bensin elektrik. Di situ terjadi pergejolakan tawar-menawar. Kenaikan harga bbm membuat harga bensin elektrik menjadi sangat mahal, yaitu sekilonya menjadi Rp 500.000,-. Kernet kereta tidak mau membeli bensin tersebut dengan harga Rp 500.000,-, menurutnya itu terlalu mahal. Ia menawar harga bensin menjadi setengah juta, tapi tukang bensinnya balik menolak karena tidak mau merugi. Karena kernet sangat pusing dengan dampak dari kenaikan harga bbm ini, ia beralih ke whatsapp, kereta pun bisa dijalankan kembali. Di satu sisi penumpang merasa lega dengan melanjutnya perjalanan mereka, tapi di sisi yang lain, penumpang juga turut berduka atas korban-korban jiwa yang disebabkan oleh kecelakaan ini, salah satunya adalah si Kelinci. Kronologis ceritanya adalah ketika Ndam berusaha mengeluarkan Kelinci dari mulutnya, tiba-tiba kereta berhenti mendadak, hal itu menyebabkan Ndam tersentak dan memuncratkan si Kelinci. Muncratan tersebut mengarah ke ibu-ibu yang sedang melahirkan, dan secara mengenaskan, Kelinci tewas terhimpit di antara belahan pantat si ibu-ibu. Para penumpang secara bergotong royong berusaha melepaskan Kelinci dari himpitan pantat ibu-ibu tersebut, namun kuatnya gaya tarik yang dikeluarkan oleh sempak ibu-ibu tersebut membuat Kelinci terjebak di dalamnya. Saat Kelinci berhasil dilepaskan, bersamaan dengan itu pula si ibu-ibu berhasil melahirkan seorang bayi. Namun demikian, bayinya tidak selamat karena organ dalam tubuhnya hancur terkena dorongan kucing yang masuk ke pantat ibu-ibu tersebut. Si ibu juga sudah kehabisan tenaga setelah berusaha mengeluarkan bayi selama hampir 9 tahun. Kejadian ini membuat Ndam menangis tersedu-sedu. Ia sangat menyesal atas perbuatan cerobohnya. Lalu ia berjanji untuk membalas dendamnya dengan memburu semua sempak di dunia.

Hari-hari setelah kejadian itu Ndam lalui dengan memburu sempak. Ia terus mencari tahu tentang keberadaan keturunan sempak yang telah menzolimi kucingnya. Ia tumbuh dengan terus menyimpan dendam terhadap sempak. Ia menjalani kehidupan remajanya dengan kuliah sastra mesin sambil memburu sempak. Karena dendamnya terhadap sempak begitu tinggi, ia tidak pernah memakai sempak di setiap harinya. Ia selalu menggunakan koteka yang ia beli saat ia berwisata ke Papua dulu. Ia hanya memiliki 1 koteka, jadi di saat kotekanya lagi dicuci di laundry, ia menggunakan karung beras.
                                                                 
Ndam mecari ke sana-ke mari untuk mendapatkan informasi mengenai tempat persembunyian bos sempak. Menurutnya bar adalah tempat yang paling cocok untuk mengumpulkan informasi. Ia pun pergi ke bar bernama “Pondok Janda”. Di sana ia sempat menanyai beberapa pengunjung, namun tidak satu pun dari mereka yang tahu apa yang Ndam katakan. Ndam ngomong kayak emak-emak transgender keselek sabun. Ia tidak menyerah begitu saja. Sambil menyuap duren yang ia pesan, ia memutar otaknya untuk mencari strategi. Bukannya mendapatkan strategi, kepala Ndam malah sengklek gara-gara otaknya diputer beneran make obeng. Tak terasa duren yang ia pesan sudah masuk ke suapan yang ke-59, Ndam mabok duren karenanya. Seorang pria di sebelahnya menegur Ndam. Pria berbaju lusuh, berkumis tipis, dan bergigi tonggos sekitar 8 cm ke atas itu berkata, “Seorang pria hanya mabok duren jika ia sedang ingin nyipok cowok atau membunuh keperjakaannya”. Setelah itu pria tersebut menepuk pundak Ndam, membuat Ndam keselek biji duren. Situasi menjadi panik. Pria tersebut berusaha menolong Ndam yang tersedak biji duren dengan meminumkannya air putih. Air putih yang mengalir masuk ke tenggorokan malah membuat biji durennya tertelan bulat-bulat. Ndam terjatuh di lantai sambil batuk-batuk gak jelas.  Matanya putih semua, seluruh tubuhnya basah oleh keringat, dan mulutnya berbusa. Ndam direbahkan di salah satu meja bar. Tubuhnya diselimuti dengan gorden bar dan jidatnya dikompres dengan pembalut basah. Bar tersebut memang miskin kain. Tiba-tiba saja suatu suatu gejala abnormal terjadi. Rambutnya berubah menjadi akar pohon, kulitnya mengeluarkan duri-duri tajam, dan pantatnya mengeluarkan sesuatu...yang tidak lain, tidak bukan...adalah...biji duren. Karena penasaran, bartender memegang biji duren tersebut, dan tanpa disangka-sangka...biji tersebut meledak tepat di muka bartender. Ndam pun tiba-tiba terbangun dari pingsannya. Melihat ciri-ciri gejala itu, pria yang tadi menepuk pundak Ndam curiga bahwa Ndam telah melewati suatu reaksi alamiah untuk berubah menjadi Manusia Duren. Manusia Duren adalah legenda yang muncul berabad-abad yang lalu yang keberadaanya hanya dipercaya sebagai mitos. Konon Manusia Duren pernah mengangkat patung Liberty dari Solo ke Amerika. Pria-penepuk-pundak menganalisis kejadian ini. Menurutnya proses transformasi ini berawal dari biji duren yang tertelan, kemudian bereaksi dengan air yang diminumkan sesudahnya yang menimbulkan perubahan dna pada diri Ndam. Namun seharusnya jika hanya biji duren dan air putih, reaksinya tidak seperti ini. Setelah diusut lebih lanjut, ternyataa sebelumnya Ndam juga sempat ngemil pupuk kandang. Otomatis pencampuran ketiga bahan berbahaya itu menghasilkan sesuatu yang berbeda pada tubuh Ndam. Tidak hanya mendiagnosis gejala yang timbul pada tubuh Ndam, pria-penepuk-pundak itu juga bisa membaca pikiran Ndam melalui air muka dan air seninya. Pria tersebut membaca bahwa Ndam sedang memikirkan tentang balas dendam dan toilet. Maklum, Ndam belum BAB sejak Kelinci meninggal. Pria itu melarang Ndam untuk membalas dendam, katanya dosa. Selidik punya selidik, ternyata pria misterius itu adalah seorang guru ngaji. Ia pun menceramahi Ndam selama berjam-jam. Selama sepersepuluh jam Ndam mendengarkan celotehan pria tersebut, namun ia tetap bergeming. Menganggap pria itu berkata tidak jelas, ia bersikap tidak acuh dan keluar dari bar dengan terseok-seok.

Saat berada di jalan, tiba-tiba wajah Ndam tertutup oleh selembaran yang diterbangkan oleh angin. Penglihatannya menjadi tidak jelas, membuat ia tidak sengaja meraba-raba pantat kuda. Ia mengambil selembaran tersebut dari wajahnya lalu membaca isinya. Selembaran tersebut berisi mengenai diskon koleksi bh untuk cowok. Setelah membaca urut sampai bawah, ia menemukan sebuah kalimat yang aneh, seakan-akan surat ini memang sengaja ditujukan kepada dirinya. Kalimat tersebut adalah, “Barang siapa yang membaca selembaran ini, maka ia adalah orang yang mencariku untuk balas dendam. Temui aku di gudang bh bekas dengan mengikuti petunjuk di bawah. Salam cenat-cenut”. Mata Ndam terbelalak saat membaca kalimat tersebut. Emosinya tersulut, kebingungan akan surat asing yang tidak sengaja ia temukan di jalan tidak membuat hatinya bimbang. Tanpa pikir panjang, Ndam langsung mengikuti petunjuk tersebut.

Setelah menggunakan petunjuk pada surat untuk menuntun langkahnya melewati jalanan terjal dan gang sempit, sampailah Ndam di gudang bh. Di sana sangat gelap dan sepi, tidak ada apa pun selain dirinya dan tikus yang lagi kawin dengan belalang sembah. Ndam berjalan menyusuri tempat tersebut. Tidak ada keraguan di setiap langkahnya. Seluk beluk ruangan telah ia masuki, hingga ia menemukan satu ruangan kosong yang bersimbah darah. Dengan berbekal lilin penerangan, ia memasuki ruangan tersebut. Suasana yang mencekam dan bau yang menyengat membuat ia curiga kalau ruangan ini adalah toilet. Ternyata benar, dinding ruangan tersebut ternyata tidak dibasahi oleh darah, melainkan oleh mencret yang bercampur dengan cat air berwarna merah. Baunya yang sangat menyengat membuatnya kehilangan konsentrasi. Langkahnya terhuyung-huyung, kepalanya pusing, dan penglihatannya kabur. Di saat kondisinya melemah, tiba-tiba dari tengah kloset muncul sekumpulan sempak yang saling bergabung menjadi monster sempak raksasa. Dialah sang bos dari segala sempak, Monster Sempak. Ndam yang kondisinya terus menurun menjadi sasaran empuk bagi Monster Sempak. Monster Sempak menyerang Ndam dengan jurus “Raungan Serigala Perawan”. Ndam yang sedang tidak berdaya terkena serangan tersebut dengan telak. Di saat Ndam yang tengah sekarat dan mencoba pasrah untuk menerima serangan monster sempak berikutnya, tiba-tiba saja muncul makhluk misterius yang berdiri di depan Ndam menahan jurus “Harimau Pencakar Janda”. Setelah berhasil menahan jurus tersebut, dengan langkah kilat, makhluk misterius itu membawa kabur Ndam yang keburu pingsan sebelum sempat mengenali siapa gerangan makhluk tersebut yang menolongnya.

Bersambung...






0 comments:

Post a Comment